About BreakDance
Senin, 29 Juli 2013
sejarah street dance
Hai ! Salam Kenal ya ! nama Gw WENDY ! pertama-tama wa mau ni berbagi pengetahuan tentang Street Dance !
Istilah street dance baru muncul di Indonesia mungkin sekitar awal atau pertengahan 1990an, setelah masuknya hip hop ke Indonesia. Saya katakan mungkin karena saya belum menemukan referensi tentang kapan tepatnya istilah ini digunakan di Indonesia, tapi saya bisa memastikan kalau setidaknya street dance ini bersimbiosis dengan budaya hip hop di Indonesia. Hal ini cukup terlihat dari aliran street dance yang berkembang di Indonesia pertama kali, seperti bboying, yang memang mengambil akar dari budaya hip hop. Walaupun ada juga aliran popping yang berakar dari musik funk, tetapi hip-hop kemudian banyak menyerap aliran ini untuk diasimilasikan di dalamnya. Hal ini pulalah yang kemudian menimbulkan anggapan bahwa street dance = bboying di Indonesia, walaupun mungkin masih ada perdebatan mengenai penggunaan istilah ini secara tepat, baik, dan benar.
Jadi, apa itu street dance? Street dance merupakan istilah umum yang digunakan untuk mendeskripsikan gaya/aliran dance yang berkembang dan berevolusi di luar studio dance (apakah tepat kalau saya menerjemhkannya sebagai sanggar tari?). Di luar dalam konteks ini berarti dilakukan di tempat terbuka seperti taman kota, jalanan, lapangan di sekolah ataupun di klub malam. Perlu diingat bahwa street dance ini pertama kali muncul dan berkembang di New York, Amerika Serikat, sehingga mungkin akan ada perbedaan ketika kita menyebut seni tari yang berkembang di dalam sanggar atau studio itu apa saja. Jenis tarian non-street dance ini antara lain seperti balet, ballroom, latin, salsa, dll. Dalam hal ini berbagai macam tarian tradisional di Indonesia tidak termasuk dalam kategori street dance meskipun awal perkembangannya tidak di dalam studio atau sanggar. Kecuali apabila nanti muncul aliran baru dari Indonesia bernama tari jalan tradisional mungkin baru bisa kita bersaing nama dengan street dance dari Amerika ini.
Street dance dikenal juga sebagai vernacular dance. Vernacular kurang lebih dapat diartikan sebagai menggunakan naluri/insting. Lebih jauh kita dapat mengartikan vernacular dance (street dance) ini sebagai gaya tarian yang tidak terkungkung oleh satu bentuk tertentu dan bebas bergerak serta berekspresi mengikuti irama musik yang ada. Definisi ini menunjukkan bahwa improvisasi merupakan salah satu elemen penting dalam street dance. Improvisasi dan kebebasan berekspresi ini yang pada akhirnya memicu munculnya banyak gaya/aliran dalam street dance. Bahkan orisinalitas yang merupakan hasil dari improvisasi dan interpretasi individu terhadap musik mendapatkan tempat utama dibandingkan dengan meniru gaya atau gerakan street dancer lain. Sehingga ketika kita menggunakan istilah street dance berarti kita akan merujuk pada berbagai macam aliran dance yang berkembang di luar sanggar tari dan bukan hanya satu jenis aliran saja.
Street dance, seperti telah dijelaskan di atas, pada dasarnya adalah semua tarian yang tumbuh dan berkembang di luar studio. Selain improvisasi yang menjadi dasar jiwa para street dancer, street dance juga dikenal mampu membentuk satu sistem sosial sendiri yang dapat membawa para individu di dalamnya ke arah yang positif. Dibandingkan dengan aliran tari yang lain, street dance sangat kental dengan sistem sosial, dalam hal ini berkaitan dengan interaksi dancer dengan penonton dan dengan penari lain. Hal ini menjelaskan mengapa semua aliran street dance tumbuh besar di dalam lingkaran cypher (membentuk lingkaran untuk kemudian masing-masing individu maju ke tengah lingkaran dan menunjukkan gaya tariannya), biasanya memiliki kru atau tergabung dalam satu komunitas tertentu, serta menjelaskan mengapa hanya street dance yang memiliki istilah “battle”.
Turunan tarian lain mengenal istilah kompetisi, yang biasanya (walaupun tidak harus) dinilai oleh juri, dan mereka bertarung atas dasar skill, ketepatan gaya, kekompakan, dll tergantung dari bagaimana “kesempurnaan” didefinisikan oleh aliran tari tersebut. Tapi pada street dance, dalam proses penciptaannya memiliki sistem kompetisi yang lebih “sosial” dimana para penonton, dan bahkan para dancer lainnya bisa menjadi juri. Semoga saya tidak salah, tapi setahu saya street dance-lah yang pertama mengenal sistem penilaian berdasarkan tepuk tangan, teriakan penonton, dll; yang berkaitan dengan antusiasme penonton. Dikarenakan sistem yang sangat sosial, mungkin orang lain akan menilai aneh sistem penilaian ini karena terkesan sangat subyektif, tidak ada patokan, dll. Tapi justru disitulah semangat street dance bisa terus berkembang di bawah pondasi improvisasinya serta rasa sosial yang tinggi.
Dua jiwa dari street dance inilah yang menurut saya menyebabkan street dance terus berkembang bahkan menciptakan beberapa aliran baru. Tidak ada yang mengkritisi bahwa hal itu tidak boleh, tidak ada “Street Dance Expert” yang mengkritisi bahwa “Oh, hal itu tidak boleh karena merusak tatanan dasar street dance, dll”. Semuanya karena street dance berdasar pada Improvisasi dan sistem sosial. Selama Improvisasinya dapat diterima oleh Sistem Sosial Keluarga Besar Street Dance seluruh dunia, maka lahirlah anak baru dari street dance apapun itu namanya.
Cukup banyak gaya tarian yang termasuk dalam street dance ini mulai dari bboying, popping, locking, krumping, tutting, liquid, housing, Melbourne shuffle, c-walking, jumpstyle, hip hop dancedll. Dari masing-masing gaya itu pun ada yang kemudian memiliki anak aliran yang bisa menjadi sebuah gaya tersendiri, seperti animation dan robotting dari popping atau creep walk, clown walkdan crown walk dari c-walking. Masing – masing dari gaya tersebut berbeda satu sama lain dan memiliki kekhasannya sendiri. Bboying/bgirling mungkin merupakan contoh paling terkenal dari gaya street dance ini karena gerakan-gerakannya yang penuh trik akrobatik tubuh sehingga banyak menarik minat anak muda untuk mempelajarinya. Popping, locking, krumping, tutting, liquid, dan wacking memiliki kelasnya sendiri dan sering dikombinasikan dan dijadikan dasar untuk koreografi hip hop ataupun apa yang kita sebut sekarang dengan urban coreography. Sedangkanhousing, shuffle, c-walking, dan jumpstyle merupakan gaya yang mengutamakan pada gerakanfootwork. Sebenarnya ada juga pengkategorian berdasarkan gaya hip hop dan funk, tapi itu bisa menjadi satu bahasan tersendiri yang cukup panjang untuk dijabarkan berikut dengan detil-detil dari aturan dan keunikan dari masing-masing gaya street dance ini.
Jadi, apa yang harus kita lakukan apabila kita ingin mulai belajar street dance? Gaya mana yang paling cocok atau mungkin yang sebaiknya harus pertama dipelajari bagi pemula? Sebenarnya tidak ada aturan baku gaya mana yang diperuntukkan bagi pemula ataupun ritual khusus untuk belajar street dance. Masing-masing gaya memiliki tingkat kesulitannya sendiri, sehingga apa yang kita butuhkan pertama kali adalah keinginan yang kuat, kalau tidak kita sebut dengan gairah. Mulailah dengan apa yang diri kita suka, tidak masalah jika kita tidak memiliki dasar dance sama sekali karena pada akhirnya street dance adalah pengekspresian jiwa kita, perwujudan dari apa yang hati kita rasakan. Jangan pernah merasa sungkan ataupun malu untuk jujur mengikuti apa yang hati kita rasakan. Hear the music, feel it with your heart and then just let your body flow.
Langganan:
Postingan (Atom)